News Ticker
  • Seorang Penambang Pasir Tradisional di Bojonegoro Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
  • Tabrakan Motor dengan Truk Boks di Baureno, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Tim Satgas Saber Sampah DLH Blora Masifkan Gerakan Bersih Sampah
  • Tabrak Tiang Lampu PJU, Pemotor di Gayam, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Hadiri Halal Bilahal di Korwil Jepon, Bupati Blora Minta Guru Ikut Atasi Anak Tidak Sekolah
  • Pembangunan Jalan Randublatung-Getas, Blora Bakal Dilanjutkan
  • Jalur Randublatung-Getas, Blora Jadi Alternatif Pemudik
  • Sejumlah Tokoh Lintas Agama Ikut Berlebaran di Blora
  • Pertama Kali Digelar, Festival Thekthek di Blora Berlangsung Meriah
  • Lepas Mudik Gratis dari TMII, Bupati Blora Disambut Hangat Warga Perantau
  • Terjatuh dari Jembatan, Petani di Gondang, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Bupati Dorong Baznas Blora Berinovasi untuk Optimalkan Perolehan Zakat
  • Kirim Proposal ke Kemenpora, Bupati Blora Minta Bantuan Pembangunan Stadion
  • Ratusan Petugas Gabungan Siap Amankan Lebaran di Blora
  • Bupati Arief Rohman Usulkan Blora Jadi Kawasan Industri Jateng
  • Datangi Kementerian Perdagangan, Bupati Blora Dorong Percepatan Pembangunan Pasar Ngawen
  • Puluhan Orang Korban Arisan Bodong di Bojonegoro Laporkan Owner ke Polisi
  • Pemkab Blora dan Perhutani Sepakat Tandatagani Kerja Sama Penanggulangan Bencana
  • Tekan Inflasi Jelang Lebaran, PT Blora Patra Gas Gelar Pasar Sembako Murah
  • Ditinggal ke Sawah, Rumah Warga Gayam, Bojonegoro Hangus Terbakar, Kerugian Rp 250 Juta
  • Bupati Arief Berkomitmen Kawal Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Cepu, Blora
  • Seorang Laki-laki Warga Dander, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Pinggir Sungai
  • Lewat TMMD, Jalan Penghubung antar Desa di Wilayah Ngawen, Blora Rampung Dibangun
  • Investasi SDM Masa Depan, Program 'Sekolah Sisan Ngaji' di Blora Dilaunching
Jembatan Glendeng Penghubung Tuban-Bojonegoro Kembali Dibuka untuk Kendaraan Roda Empat

Jembatan Glendeng Penghubung Tuban-Bojonegoro Kembali Dibuka untuk Kendaraan Roda Empat

 
Tuban - Jembatan Glendeng, penghubung antara Kabupaten Tuban dan Bojonegoro yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, yang berada di Desa Simo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, yang sebelumnya atau pada 4 Januari 2022 lalu hanya dibuka untuk kendaraan roda dua, mulai Jumat (04/02/2022) hari ini sudah bisa dilewati kendaraan roda empat.
 
Meski jembatan Glendeng sudah bisa dilewati kendaraan roda empat namun masih ada beberapa aturan, yakni kendaraan roda empat yang bisa melewati jembatan tersebut maksimal 8 ton. Sementara untuk kendaraan roda enam atau yang memiliki tonase lebih dari 8 ton, masih dilarang melintas.
 
 
Selain itu, status kepemilikan asset jembatan yang menghubungkan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dan Desa Kalirejo, Kecamatan Bojonegoro tersebut masih belum jelas, apakah milik Pemkab Tuban atau Pemkab Bojonegoro.
 
Untuk diketahui, Jembatan Glendeng, yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, yang berada di Desa Simo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, pada Selasa (03/11/2020) lalu, alami kerusakan, dan sempat ditutup untuk seluruh jenis kendaraan.
 
 
 
 

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi saat beri keterangan. Jumat (04/02/2022) (foto: ayu/beritabojonegoro)

 
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi mengatakan, kepada awak media ini Jumat (04/02/2022) menjelaskan bahwa proses pembangunan jembatan tersebut dimulai pada 6 September 2021 dan ditargetkan selesai akhir bulan Desember 2021.
 
"Mestinya jembatan ini sudah bisa dilalui awal Januari, karena proyek ini sudah selesai bulan Desember, tapi kami harus menertibkan tidak hanya dari sisi Tuban saja, kami harus melihat dari ujung ke ujung, sehingga baru bisa dilewati sekarang," ucap Agung Supriyadi.
 
Menurutnya, telah selesai dibangu, pihaknya harus memastikan bentang jembatan baik itu kekencangan, kekuatan mur bautnya, dan lain-lain. Selain itu, pihaknya juga harus meminta kajian teknis dari Dinas PUPR Provinsi.
 
"Dan sampai hari ini alhamdulilah sudah bisa dilewatin roda empat," kata Agung.
 
 
Agung menambahkan bahwa meski jembatan Glendeng sudah bisa dilewati kendaraan roda empat, namun masih tetap ada aturan, yakni kendaraan yang melewati jembatan maksimal 8 ton.
 
"Sebab status kelasnya masih kelas 3." kata Agung.
 
Agung mengungkapkan bahwa untuk status Jembatan Glendeng belum jelas perihal aset kepemilikan, apakah milik Pemkab Tuban atau Pemkab Bojonegoro.
 
"Status jembatan ini kan belum jelas, kami cek di Tuban tidak ada, di asset Pemkab Bojonegoro juga tidak, sampai di provinsi pun tidak ada yang punya aset jembatan ini," tutur Agung.
 
Menurutnya, jembatan tersebut tidak bisa diserahkan ke pusat ataupun provinsi, harus ada salah satu kabupaten yang mengakui entah itu Pemkab Tuban atau Bojonegoro.
 
"Nanti akan kita lakukan koordinasi dengan Pemkab Bojonegoro bagaimana baiknya nanti ya silakan. Yang penting masing-masing dari kabupaten harus masuk," ucap dia.
 
 
Menurutnya, apakah nantinya assetnya masuk Pemkab Tuban atau Bojonegoro, tergantung dengan koordinasi kedua kabupaten. Agung memastikan bahwa segala kewenangan tetap akan diserahkan ke provinsi atau pusat.
 
"Kalau salah satu Tuban atau Bojonegoro mengakui asetnya nanti provinsi akan segera ambil alih, biar lebih jelas pemeliharaannya, karena kalau jembatan sebesar ini diserahakan ke kabupaten ya tidak lah," kata Agung.
 
Ia juga menjelaskan, karena proyek pembangunan jembatan sudah selesai, pihaknya dari Pemkab Tuban akan meneruskan perbaikan jalan sampai di pertigaan Soko dengan panjang kurang lebih 2 kilometer.
 
"Akan kita rinci tahun ini. Setelah bagus, baru kita serahkan ke provinsi, harapan kami dan Pemkab Bojonegoro ruas jalan Soko-Simo dapat diambil oleh Provinsi," kata Agung Supriyadi.
 
 

Kondisi Jembatan Glendeng yang melintas di atas Sungai Bengawan Solo, yang berada di Desa Simo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, setelah dibuka untuk kendaraan roda empat. Jumat (04/02/2022) (foto: ayu/beritabojonegoro)

 
Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan Sat Lantas Polres Tuban Iptu Sampir Santoso mengungkapkan, bahwa mulai hari ini 4 Februari 2022, Jembatan Glendeng yang menghubungkan Tuban-Bojonegoro dibuka, setelah satu setengah tahun ditutup.
 
"Karena jalan ini jalan kabupaten yang hanya boleh dilewati seberat 8 ton, untuk roda 6 dilarang melintas di sini," ucap Iptu Sampir Santoso.
 
 
Iptu Sampir juga menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan rambu-rambu untuk larangan truk roda 6 di pertigaan Soko, karena ini jalan kelas 3. Tinggal nanti di atasnya akan dipasang rambu 8 ton.
 
"Kami segenap forum lalu lintas Polres Tuban dan Bojonegoro, mengimbau kepada pengguna jalan agar selalu hati-hati dan tolong diperhatikan rambu rambunya," tutur Iptu Sampir Santoso. (ayu/imm)
 
 
Reporter: Ayu Fadillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Iklan EMCL
Berita Terkait

Videotorial

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PKPCK) secara bertahap menambah jumlah lampu penerangan jalan ...

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Perangkat Desa, adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa yang bertugas membantu kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dalam melaksanakan ...

Wisata

Menengok Wisata Petik Buah Semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Blora

Menengok Wisata Petik Buah Semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Blora

Blora Budi daya buah semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, memasuki masa panen. Momen tersebut dikemas oleh pemerintah ...

1713870468.2693 at start, 1713870468.5223 at end, 0.25294995307922 sec elapsed